Sehat adalah salah satu kunci sukses untuk bisa menjalankan usaha berkelanjutan. Namun risiko yang mengancam kesehatan ada dimana-mana. Salah satunya gigitan anjing liar. Untuk orang yang tinggal di Bali, tentunya sudah tidak asing dengan banyaknya anjing yang berkeliaran.
Untuk wisatawan yang berkunjung ke Bali, hal ini bisa menjadi kejutan, dan membuat tidak nyaman. Bahkan warga Bali yang lahir dan besar di Bali, juga banyak yang takut dengan anjing. Hal ini wajar. Karena anjing-anjing tersebut kerap menggonggong, mengejar, atau bahkan menggigit orang yang lewat. Mereka hanya patuh dan manis pada pemiliknya.
Meskipun banyak anjing memiliki pemilik, bukan berarti anjing tersebut selalu mendapatkan perawatan medis yang diperlukan, tidak semua anjing mendapat vaksin rabies.
Risiko Gigitan Anjing liar dan pentingnya vaksin rabies
Rabies adalah penyakit yang sangat serius dan mematikan jika tidak ditangani dengan tepat. Meskipun anjing yang menggigit mungkin tidak menunjukkan gejala rabies, kita tetap perlu waspada, dan langkah pencegahan tetap harus diambil. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan jika digigit anjing, terutama anjing liar, atau anjing peliharaan yang belum divaksin rabies.
- Cuci Luka: Segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama minimal 15 menit. Hal ini dapat membantu mencegah atau mengurangi jumlah virus yang masuk ke dalam tubuh.
2. Disinfeksi Luka: Gunakan antiseptik untuk membersihkan luka lebih lanjut.
3. Konsultasi Medis: Segera cari bantuan medis untuk mendapatkan vaksin rabies. Di Bali, vaksin rabies tersedia di beberapa rumah sakit, terutama rumah sakit pemerintah.
Pengalaman di Denpasar, Bali
Salah satu rumah sakit di Denpasar yang menyediakan vaksin rabies adalah Rumah Sakit Wangaya. Berikut adalah prosedur yang dapat Anda ikuti jika membutuhkan penanganan di sana:
- Datang ke UGD: Anda bisa langsung mendatangi Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Wangaya.
2. Registrasi: Anda akan diminta untuk mengisi formulir registrasi dan menyerahkan KTP kepada petugas registrasi.
3. Proses Penanganan: Setelah registrasi, Anda akan diarahkan ke ruang IGD. Luka Anda akan dibersihkan terlebih dahulu. Setelah itu, petugas medis akan memberikan suntikan vaksin rabies di lengan kiri dan kanan.
Contoh Kasus Penanganan
Salah satu anggota tim kami pernah mengalami gigitan anjing liar ketika memberi makan anak anjing. Saat itu, posisi yang terlalu dekat dengan anak anjing memicu reaksi agresif dari induk anjing yang langsung menyerang. Meskipun hanya goresan ringan, konsultasi dengan klinik langganan menyarankan untuk segera mengunjungi rumah sakit yang menyediakan vaksin rabies. Anggota tim kami pergi ke rumah sakit Wangaya. Proses di Rumah Sakit Wangaya berlangsung cukup cepat dan efisien. Anggota tim kami yang ber KTP Jakarta, tetap mendapat pelayanan. Layanan ini gratis, tidak dipungut bayaran.
Setelah registrasi, luka goresan dibersihkan dan kemudian diberikan suntikan vaksin rabies.
Tahapan Vaksinasi dan Konsultasi Dokter
Vaksin pertama: Setelah mendapat vaksin pertama, yaitu suntikan di lengan kiri dan kanan, anggota tim kami diarahkan untuk berkonsultasi dengan dokter yang bertugas. Dokter menjelaskan tahapan vaksinasi selanjutnya, yaitu dua dan tiga.
Vaksin Kedua: Dilakukan sekitar satu minggu setelah vaksin pertama.
Vaksin Ketiga: Anjing yang menggigit harus diamati selama dua minggu. Jika setelah dua minggu anjing tersebut masih hidup, maka vaksin ketiga tidak diperlukan. Jika anjing yang menggigit hilang atau tidak dapat diamati, untuk keamanan lebih lanjut, dianjurkan untuk melanjutkan vaksin ketiga, yang diberikan dua minggu setelah vaksin kedua.
Dokter juga menyarankan untuk vaksin lanjutan dilakukan di rumah sakit sesuai dengan domisili. Karena anggota tim kami berdomisili di Gianyar, maka vaksin lanjutan dianjurkan dilakukan di rumah sakit di Gianyar. Vaksin disediakan atau dibiayai oleh pemerintah kota atau daerah, maka dari itu, mereka hanya melayani warga sesuai dengan daerah domisili. Dengan pengecualian pada pertolongan pertama.
Gejala Rabies
Gejala rabies pada manusia bisa muncul beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah gigitan. Gejala awal termasuk demam, sakit kepala, dan rasa tidak nyaman di area gigitan. Gejala lanjut bisa meliputi kecemasan, kebingungan, halusinasi, dan kejang. Pada hewan, gejala rabies meliputi perubahan perilaku, kejang, dan paralisis. Maka dari itu, penting untuk bersikap waspada dan melakukan pencegahan, yaitu dengan mendapatkan vaksin rabies pada gigitan anjing liar.
Daftar rumah sakit yang menyediakan vaksin rabies
Dari hasil pengumpulan informasi di internet, berikut adalah Daftar Rumah Sakit Lain yang Menyediakan Vaksin Rabies di Bali.
- Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
2. Rumah Sakit Umum Daerah Gianyar
3. Rumah Sakit Umum Daerah Tabanan
Kesimpulan
Penanganan gigitan anjing liar di Bali memerlukan kesadaran dan tindakan cepat. Meskipun anjing tidak selalu menunjukkan gejala rabies, langkah pencegahan dengan mendapatkan vaksin rabies sangat penting untuk menghindari risiko yang fatal.
Jika berada di Denpasar, Rumah Sakit Wangaya adalah salah satu tempat yang menyediakan layanan vaksin rabies, dengan prosedur yang relatif mudah dan cepat. Sebaiknya menelfon dulu, untuk mengkonfirmasi ketersediaan vaksin. Nomor telepon yang tertera aktif, dan pada umumnya selalu direspons dengan baik. Pastikan untuk selalu waspada dan segera mencari bantuan medis jika mengalami gigitan anjing, serta mengikuti tahapan vaksinasi dan instruksi dokter untuk memastikan keselamatan Anda
Leave a Reply